Asa dalam Segenap Rasa, Berharap tanpa Meratap
Kita hidup dari satu kepingan harapan ke kepingan harapan lainnya (Viana Wahyu)
Sebuah harapan serupa sebuah kisah. Setelah cinta, maka harapan adalah kata indah yang hadir di planet biru ini. Andai bumi ini mampu bertutur, banyaknya harapan yang tumbuh dan lahir di atasnya, bisa jadi lebih banyak daripada butiran tanah yang menutupi litosfer.
Kisah harapan mana yang paling membuatmu terpukau?
Harapan dan Epik
Aku menyukai kisah harapan yang bersanding dengan kepahlawanan. Kisahnya menepis keraguan akan ketidakberdayaan, dan saat berpadu dengan keberanian, harapan itu menjadi kobaran semangat yang tak terpadamkan.
Salah satunya kisah yang berasal dari negeri besar yang tertindas karena kekayaannya. Cerita tentang perjuangan rakyat yang menabuh genderang harapan untuk berani berjuang meski dalam ruang yang tersekat dan nafas tercekat.
Sayangnya harus selalu ada gesekan antara pertarungan harapan dan kenyataan. Gurat-gurat kepedihan yang menjadi prasasti perekat rentang generasi, tetes-tetes darah yang membuat bumi pertiwi memanen rona maroon menggantikan hijaunya zamrud.
Aku membaca wajah-wajah penuh luka dari arsip nasional, mata yang temaram oleh kungkungan, paras tanpa sunggingan senyum. Namun kutahu ada hati yang masih menyimpan harapan di sana. Harapan yang membuat mereka membayangkan kita, berpuluh-puluh tahun kelak, kita akan tersenyum dan berjalan tanpa harus terjajah.
Karenanya, mereka berjuang untuk kita. Anak-anak cucu yang bahkan membayangkan akan seperti apa wajah kita saja tak pernah. Namun cinta dan harapan mereka agar kita bahagia di negeri rupawan ini, yang melapisi harapan demi harapan mereka hingga menembus bumi, tanpa memedulikan nyawa yang tergantung di langit.
Harapan dan Cinta
Kamu adalah cinta yang tak akan selesai terurai dalam baris mana pun dan masa kapan pun
Cinta,
Betapa indah dan pemurahnya Allah yang menghadirkan cinta. Bertebaranlah kisah cinta yang membumi, melangit, mengelana bersama angin, mengabadi dalam ingatan dan suratan, maupun yang terpendam dalam hati dan mimpi sejak kisa manusia bermula dari Nabi Adam dan Hawa.
Harapanlah yang menjaga agar cinta tetap indah dalam tahta. Menaburkan benih semangat untuk kuat memijak bumi, menyiramkan kesejukan pandangan untuk tetap menatap indahnya dunia, dan kembali memulaskan warna untuk mimpi yang perlahan memudarkan senyuman.
Seperti halnya harapan dan kepahlawanan, bersandingnya harapan dan cinta juga tak lepas dari ujian. Bukan saja raga yang harus menuai luka, hati pun seperti benang basah, harapanlah yang akan menegakkannya kembali. Sungguh, atas nama cinta, berpeluh dan berderai luka bukanlah penghalang untuk terus berharap agar cinta tetap mengabadi.
Ah, banyak sekali kisah harapan yang manis mendampingi cinta, temukanlah kisah yang membuatmu semakin semangat merajut harapan dan cintamu
Harapan dan Keyakinan
Alhamdulillah, saya muslim!
Dalam kitab suci yang berisi cinta-Nya, Allah mengajarkan untuk selalu berharap pada-Nya, melawan keraguan, meyakini Allah sebaik-baik penjaga kita.
Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 56)
Juga penggalan sebuah ayat yang sering terdengar,
..."Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 53)
Maka sudah seharusnya, kita memintal harapan, bersabar dengan harapan, berharap tanpa meratap serta memperbarui harapan hanya pada-Nya, labuhan yang tak akan pernah mengecewakan hamba-Nya. Selalu ada jawaban terbaik dari harapan yang kita langitkan.
وَإِلٰى رَبِّكَ فَارْغَب
"dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 8)
Barokallaahu fiikum
OWOW, oneweekonewriting, ibuprofesionalDepok, rumbelmenulis, makdepokGEULIS, IPDepok
Posting Komentar untuk "Asa dalam Segenap Rasa, Berharap tanpa Meratap"