Azzamnya nanda Azzam
ACHMAD AZZAM SOVIAN PUTRA
Seorang pemimpin yang punya tekad yang kuat putra dari abi SOlichin dan bunda noVIANa
**********
“Sudah bisa apa si kecil?” hampir selalu demikian pertanyaan orang-orang pada kami yang sedang punya anak usia 7 bulan.
Dan kami pun menjawab “Alhamdulillah sudah bisa membahagiakan orang tuanya…” sambil tersenyum, walau pada akhirnya kami pun menjelaskan bahwa nanda sudah bisa merangkak, duduk, berdiri dan kadang minta jalan.
***********
Nanda Azzam sudah menunjukkan azzamnya (tekad kuat) untuk membahagiakan orang tuanya sejak dalam kandungan. Alhamdulillah dua minggu setelah nikah, Allah menjawab doa kami agar segera dikaruniai seorang putra. Selama dalam rahim pun nanda selalu aktif bergerak dan lucunya tiap usg, ia selalu menunjukkan bahwa ia laki-laki pada dokter yang memeriksa.
Detik-detik jelang kelahiran nanda pun, Azzam sudah menunjukkan azzamnya untuk berjuang bersama-sama bundanya yang terpaksa harus dirangsang karena abi dan eyang putrinya tak tega melihat bunda lama menahan his (kontraksi). Hari Jum’at, tepatnya setelah sholat jum’at nanda lahir. Persalinan yang semula ditemani oleh abi berakhir menjadi tanpa abi, sebab abi harus sholat jum’at, malah ternyata karena abi sholat jum’at nanda lahir. Tangisan nanda kuat dan Alhamdulillah semua organ nanda normal serta kulit nanda putih bersih. Semua itu menjadikan penawar atas perjuangan bunda melahirkan nanda. Sampai-sampai saat diheacting (jahit), bunda tak merasakan sakit apapun karena melihatmu sempat berada dalam dekapan bunda.
Selama masih berada dalam rumah bersalin (Alhamdulillah hanya semalam), nanda tak mau ditaruh di boks bayinya. Ia menangis. Namun ia akan tenang saat tidur bersama bundanya, tentunya akan lebih mudah pula bagi bunda untuk inisiasi menyusui. Walau terasa seperti ada yang mencengkeram rahim bunda saat menyusui nanda, namun secara medis itu berarti sedang terjadi proses involusi atau pengembalian rahim ke bentuk semula.
Setelah berada di rumah teman-teman bunda dan abi silih berganti ingin melihatmu dan mendoakanmu. Alhamdulillah salah satu dari teman bunda ada yang hafidzah dan telah berputra empat, maka kesempatan itu tak dilewatkan bunda dan abi untuk mentahnik (mengusapkan sari kurma atau kurma seperti cara Rasulullah) nanda. Semoga jadi nanda yang shalih dan membanggakan orang-orang yang menyayangimu.
Saat hari-hari mengantarmu menjadi bayi yang kian tangguh, tepat 7 hari dari kelahiranmu Alhamdulillah abi dan bunda bisa melaksanakan aqiqah dan dilaksanakan di mushola dekat rumah. Suara orang yang riuh melantunkan sholawat dan doa tak mengganggu lelapmu kala itu. Sungguh bayi yang manis kata orang-orang. Semoga sholawat dan doa tersebut membuatmu tenang bermimpi ya nanda.
Ada hal yang lucu menurut tetangga, tapi lumrah secara medis yang dialami oleh nanda kecil. Ia akan menangis saat gedong (kain pembungkus dari kepala bagian belakang hingga kakinya) dilepas ketika ia akan pup atau pipis. Namun ia akan kembali riang atau tenang saat gedongnya kembali dipakaikan. Hal ini terjadi karena ia masih ingat kondisi dalam rahim yang hangat, jadi gedong berfungsi sebagai penghangat dan membuat nyaman nanda seperti ketika ia dalam rahim dulu.
Alhamdulillah pendidikan kebidanan yang menjadikan bunda Azzam sebagai bidan dan pernah bekerja di Rumah Sakit rujukan utama para bidan di Surabaya menjadikan bunda lah yang melakukan sendiri perawatan pada nanda setelah pulang dari rumah bersalin, mulai dari memandikan, menyusui, juga memijat.
Walau hanya gerakan sederhana selama beberapa menit namun pijat bayi sangat banyak manfaatnya, diantaranya:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
Alhamdulillah nanda juga tak pernah sakit
2. Memperbaiki peredaran darah dan pernapasan
3. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
Jadi lancar sekali pup atau pipisnya dan dalam kondisi yang normal.
4. Meningkatkan kenaikan berat badan
Alhamdulillah beratnya selalu sesuai dengan garis pada KMS (Kartu Menuju Sehat)
5. Mengurangi stress dan ketegangan
6. Meningkatkan kesiagaan
Malah terlalu siaga mungkin bagi nanda, sebab lingkungan rumah yang dekat bengkel menjadikannya sering terjaga atau terjingkat karena kaget mendengar suara-suara di sekitarnya.
7. Membuat tidur lelap
Alhamdulillah tak pernah rewel, sampai-sampai tetangga pada nanya “kok bayinya jarang nangis ya?”. Padahal nanda sebenarnya juga menangis, namun tak akan membiarkannya menangis dalam waktu lama karena apa yang ia mau kita segera memenuhinya.
8. Mengurangi rasa sakit mengurangi kembung dan sakit perut
9. Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayi
10. Meningkatkan produksi air susu ibu
(pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/03/pijat_bayi.p)
Nanda azzam digendong hanya ketika ia akan tidur (walau sebenarnya juga ketika ia akan tidur ia akan tidur dengan sendirinya setelah dibelai-belai), menangis, saat berjalan-jalan sambil berjemur matahari pagi saja. Bayi secara fitrah sebenarnya memiliki naluri untuk bisa tidur sendiri. Bukankah bayi-bayi yang berada dalam perawatan di rumah sakit tak pernah digendong untuk menidurkannya?
Sayang, usia 36 hari nanda harus berpisah dengan abinya yang harus tetap bekerja di Jakarta. Nanda terpaksa harus ke Jawa, ke rumah eyang atau orang tuanya bunda, karena kondisi dekat rumah yang menjadi kawasan pembangunan apartemen menjadikannya selalu berkeringat hingga timbul biang keringat dan tiap setengah jam ketika malam hari ia selalu menangis terbangun dari tidur karena kondisi yang benar-benar panas. Sedang rumah yang masih ngontrak tak diperbolehkan oleh sang pemilik rumah untuk dipasang AC karena daya listrik yang tidak mencukupi.
Perlu tekad pula dari orang tua tentang kekuatan anak kita agar anak kita pun kuat. Alhamdulillah walau sempat terselip juga rasa khawatir, namun perjalanan panjang antara Jakarta-Solo dengan Kereta Api Argo Dwipangga eksekutif bisa membuat nanda nyaman, tak rewel sama sekali. Padahal perjalanan dari Solo harus diteruskan lagi dengan mobil menuju kota Ngawi yang kira-kira masih 2 jam lagi dari Solo. Malah ada pula penumpang satu gerbong yang juga sama-sama bayi yang hanya selisih umur seminggu dengan nanda, namun teman kecil nanda tersebut sering ngajak jalan-jalan karena sering nangis, sedang nanda menjadikan bunda dan eyang putrinya cukup duduk manis. Mungkin karena nanda merasa goyangan yang terjadi karena gerakan kereta menjadikannya seolah ia sedang digendong sambil diayun. Lucunya ketika nangis, pipis atau pup juga bersamaan dengan teman kecilnya tadi. Alhamdulillah sesampainya di rumah eyang nanda pun tetap sehat.
Tiap dua pekan abi datang ke rumah eyang untuk menjenguk nanda tersayang. Walau sedih tak bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan nanda tiap harinya, namun kemajuan yang dicapai nanda mampu menjadi pelipur hati.
Nanda sejak usia 3 bulan sudah mengenali orang-orang disekitarnya. Jika bertemu tetangga, kadang ia akan tersenyum membalas pujian dan kegemasan mereka atau malah pernah ngambek saat ada tetangga yang bilang kalau nanda hitam (padahal Alhamdulillah nanda kulitnya kuning bersih). Ia pun juga senang memperhatikan tingkah anak kecil yang bermain atau juga bayi seumuran dengannya.
Memang kadangkala nanda sering menangis dan tak mau dipegang oleh abi yang datang menjenguk. Ia perlu waktu untuk mengenali lagi abinya tercinta. Akhirnya suara rekaman abi saat berbicara dan bernyanyi dengan tertawanya nanda atau juga saat abi ngaji yang sering diputar bunda untuk nanda. Alhamdulillah sejak saat itu nanda sudah bisa mengenali abinya sejak melihatnya pertama kali datang lewat suaranya.
Sejak usia 3 bulan pula nanda bisa tertawa yang mengeluarkan suara keras, banyak bicara dan bisa bilang “Allahu” kadang juga “Allahu Akbar” tentunya dengan suara cedalnya menirukan kami yang sering mengajaknya bilang Allah atau doa sebelum beraktivitas bersama nanda. Ketika akan tidur pun nanda suka jika ia ditemani dengan lantunan sholawat. Mengajak bayi bicara atau menyebutkan hal-hal di sekitar atau mengajaknya ngaji akan melatih perkembangan bicara pada bayi lebih dini, karena pada dasarnya bayi belajar sejak ia lahir bahkan sejak ia dalam kandungan. Satu hal lagi, jangan pula berbicara dengan kosakata yang cedal pada bayi, karena informasi yang salah ini akan terekam di otaknya sampai anak kita besar.
Sebuah doa orang tua pun walau dalam jarak yang jauh akan mampu jadi penguat bagi anak kita. Hal ini terbukti saat nanda akan imunisasi DPaT (imunisasi DPT tanpa demam). Ketika akan berangkat ke dokter terlebih dulu bunda Azaam minta abi Azzam untuk ikut mendoakan agar nanda kuat dan tak menangis saat disuntik nanti. Alhamdulillah ketika jarum suntik dicabut dari kulit nanda, nanda tak menangis, hanya sedikit berucap. Dan Alhamdulillah tak rewel dan bisa tidur nyenyak setelahnya.
Bahkan doa orang tua sejak anak masih dalam kandungan insyaAllah akan menjadi kenyataan. Seperti halnya yang kami alami. Sejak azzam masih dikandung bunda, abinya Azzam sering mengulang-ulang doanya bahwa nanti ketika saatnya nanda bisa tidur miring, semoga nanda yang tidur di antara bunda dan abi, akan nyusu ke arah bunda dan kembali menghadap abi setelah selesai menyusu. Dan hal ini terbukti.
Atau juga doa saat bunda masih hamil, agar bunda Azzam bisa menyusui dan ASInya mencukupi kebutuhan nanda. Alhamdulillah sejak hari pertama kolostrum sudah keluar dan semakin sering disusukan maka produksi ASI akan meningkat. Hingga akhirnya Alhamdulillah nanda lulus S1 ASI Eksklusif (selama 6 bulan pertama), dan sekarang ketika nanda sudah mengenal beragam makanan pendamping ASI, nanda pun tetap ASI tanpa susu formula sama sekali. Semoga bisa S3 ASIXklusif (2 tahun).
Alhamdulillah nanda pintar makannya, ASI yes, makanan pendamping lahap. Apalagi ketika kita makan bersamaan dengan nanda. Hal ini akan membuat anak lebih lahap makannya, selain perlu ketelatenan untuk menyuapinya atau sambil diajak sholawat dan melihat lingkungan sekitar yang menarik seperti yang selama ini kami lakukan pada nanda.
Pertumbuhan dan perkembangan anak akan maksimal jika kita rajin melakukan stimulus dan yang penting adalah doa. Alhamdulillah di usia 7 bulan ini nanda sudah bisa merangkak, duduk sendiri, berdiri bahkan sesekali ngajak berjalan dengan kakinya sendiri diiringi dengan kata-kata yang makin banyak yang bisa diucapnya. Dan hal yang paling membuat orang tuanya bahagia adalah ketika nanda sudah bisa berucap “mbu..mbu..” pada bundanya, dan bilang “abu..” pada abinya atau juga berkata “embah..” pada eyangnya yang sebenarnya ingin dipanggil eyang bukan mbah(eyang dalam bahasa Jawa). Dan nanda Azzam semakin menunjukkan azzamnya untuk terus belajar membahagiakan orang-orang yang menyayanginya. InsyaAllah.
In my hometown, 12 Nopember 2010 : 01.15
“Nanda Azzam..teruslah berazzam menjadi kebanggaan bunda dan abi, agar kami pun senantiasa berazzam menjadi orang tua terbaik untukmu”
2 komentar untuk "Azzamnya nanda Azzam"