Pilih KAYA atau CINTA..??
"Pulang saja kamu...!!!"
itu kata pertama yang aku terima saat aku mengukur tekanan darah seorang bapak-bapak peserta Munas Forum Zakat begitu aku menjawab pertanyaan beliau tentang pekerjaanku.
"Lho, pak..saya masih ingin di Surabaya..Pingin cari pengalaman..Pingin kuliah lagi..dan..."
"Salah, kamu...Pulang saja ke daerahmu sana dan dirikan praktik sendiri..." potongnya.
Wah, ni bapak ngeyel...ternyata beliau punya misi selain minta aku mengukur tekanan darahnya, begitu fikirku.
"Masih banyak yang ingin saya lakukan di sini, pak..bahkan orang tua saya pun bilang saya mesti survive dulu di perantauan, malah ndak boleh pulang..."
"salah itu orang tuamu..!" Walah, kali ini ortu-ku juga ikut imbasnya..ck..ck..
"Pulang saja kamu dan mandiri di daerah....Bidan itu harus kaya, agar bisa terus ngasih manfaat ke orang lain.." sambungnya.
Aku pun membenarkan pendapatnya dengan berargumen bla...bla..bla...Tapi ujung2nya dari diskusi kami ia malah bilang "bidan itu minimal dalam waktu 4 tahun dari ia buka praktik sudah punya rumah sendiri.."
Ah, aku mulai tak sepakat ! Sebab orientasi ku sebagai bidan bukan ke materi sebagai tujuan awal ! Apalagi ia mulai mencoba mengintervensi hingga ke masalah idealisme dalam rumah tangga. "jika nanti kamu PNS di daerah ya biar suami yang ikut kamu dan meninggalkan kerjaannya, bukan kamu yang harus ikut dia..Sudah, pulang saja kamu ke daerah!!"
Aku pun lantas menjawab, "terima kasih atas saran bapak...namun pilihan saya adalah masih di kota pahlawan ini..."
"pilihan yang salah itu...!! " Lagi-lagi ia memotong pembicaraanku.
"Bisa jadi pilihan seseorang itu salah atau bahkan dianggap gila bagi orang lain, namun itulah pilihan hidup orang lain yang tak bisa kita intervensi terlalu jauh..." jawabku dengan berharap beliau segera pergi dari stan medis (hehehe...jahat ya..? Maksudnya biar bisa ganti melayani yang lain)
Akhirnya setelah basa-basi penutup ia pun pergi. Pfuh...Aku pun bernafas lega...Motivasi sih motivasi, tapi kupikir itu tadi pemaksaan. Mana maulah aku dipaksa hehehe..
Eh, ternyata beliau cuma mengambil minum dan makanan kecil untuk kemudian menghampiri dan pingin duduk di dekat stan medis lagi. Hyaa...Aku sudah siap2 memberi jawaban2 "maut" lagi jika ia tetap "maksa".
Untunglah niatnya batal karena ada dua orang teteh dari bandung yang pingin duduk di sebelahku.
Yah...mungkin ia bersikap seperti itu karena sampai saat ini ia belum dikaruniai anak, jadi begitu bertemu denganku ia pingin menerapkan idealismenya padaku. Bisa jadi memang ada yang benar dari kata-katanya bahwa kita harus kaya ! Seperti saat ia bercerita bahwa seorang Muhammad saja nikah umur 25 tahun dengan mas kawin 100 ekor unta merah ! Tahu ga itu setara dengan 100 miliar !! Begitu katanya. Tapi kan orientasi utama bukanlah materi..Tapi cinta ! Cinta padaNya..cinta pada sesama...yang akan menjadikan kita semangat untuk bisa menjadi penebar cinta karena ridhoNYA. Begitu kata hatiku memberontak.
Ya, jadi bersemangat agar terus bisa nabung agar terus bermanfaat untuk umat, n jadi tambah semangat untuk terus berusaha agar bisa jadi aisyah dengan mahar rumah bersalin beserta isinya hehehe...
itu kata pertama yang aku terima saat aku mengukur tekanan darah seorang bapak-bapak peserta Munas Forum Zakat begitu aku menjawab pertanyaan beliau tentang pekerjaanku.
"Lho, pak..saya masih ingin di Surabaya..Pingin cari pengalaman..Pingin kuliah lagi..dan..."
"Salah, kamu...Pulang saja ke daerahmu sana dan dirikan praktik sendiri..." potongnya.
Wah, ni bapak ngeyel...ternyata beliau punya misi selain minta aku mengukur tekanan darahnya, begitu fikirku.
"Masih banyak yang ingin saya lakukan di sini, pak..bahkan orang tua saya pun bilang saya mesti survive dulu di perantauan, malah ndak boleh pulang..."
"salah itu orang tuamu..!" Walah, kali ini ortu-ku juga ikut imbasnya..ck..ck..
"Pulang saja kamu dan mandiri di daerah....Bidan itu harus kaya, agar bisa terus ngasih manfaat ke orang lain.." sambungnya.
Aku pun membenarkan pendapatnya dengan berargumen bla...bla..bla...Tapi ujung2nya dari diskusi kami ia malah bilang "bidan itu minimal dalam waktu 4 tahun dari ia buka praktik sudah punya rumah sendiri.."
Ah, aku mulai tak sepakat ! Sebab orientasi ku sebagai bidan bukan ke materi sebagai tujuan awal ! Apalagi ia mulai mencoba mengintervensi hingga ke masalah idealisme dalam rumah tangga. "jika nanti kamu PNS di daerah ya biar suami yang ikut kamu dan meninggalkan kerjaannya, bukan kamu yang harus ikut dia..Sudah, pulang saja kamu ke daerah!!"
Aku pun lantas menjawab, "terima kasih atas saran bapak...namun pilihan saya adalah masih di kota pahlawan ini..."
"pilihan yang salah itu...!! " Lagi-lagi ia memotong pembicaraanku.
"Bisa jadi pilihan seseorang itu salah atau bahkan dianggap gila bagi orang lain, namun itulah pilihan hidup orang lain yang tak bisa kita intervensi terlalu jauh..." jawabku dengan berharap beliau segera pergi dari stan medis (hehehe...jahat ya..? Maksudnya biar bisa ganti melayani yang lain)
Akhirnya setelah basa-basi penutup ia pun pergi. Pfuh...Aku pun bernafas lega...Motivasi sih motivasi, tapi kupikir itu tadi pemaksaan. Mana maulah aku dipaksa hehehe..
Eh, ternyata beliau cuma mengambil minum dan makanan kecil untuk kemudian menghampiri dan pingin duduk di dekat stan medis lagi. Hyaa...Aku sudah siap2 memberi jawaban2 "maut" lagi jika ia tetap "maksa".
Untunglah niatnya batal karena ada dua orang teteh dari bandung yang pingin duduk di sebelahku.
Yah...mungkin ia bersikap seperti itu karena sampai saat ini ia belum dikaruniai anak, jadi begitu bertemu denganku ia pingin menerapkan idealismenya padaku. Bisa jadi memang ada yang benar dari kata-katanya bahwa kita harus kaya ! Seperti saat ia bercerita bahwa seorang Muhammad saja nikah umur 25 tahun dengan mas kawin 100 ekor unta merah ! Tahu ga itu setara dengan 100 miliar !! Begitu katanya. Tapi kan orientasi utama bukanlah materi..Tapi cinta ! Cinta padaNya..cinta pada sesama...yang akan menjadikan kita semangat untuk bisa menjadi penebar cinta karena ridhoNYA. Begitu kata hatiku memberontak.
Ya, jadi bersemangat agar terus bisa nabung agar terus bermanfaat untuk umat, n jadi tambah semangat untuk terus berusaha agar bisa jadi aisyah dengan mahar rumah bersalin beserta isinya hehehe...
2 komentar untuk "Pilih KAYA atau CINTA..??"
Setelah ditunggu sekian lama