sebuah pilihan epilog
cengkeraman itu tak lagi kuat
taring itu tak lagi menggigit
tergeletak...
terbaring...
terkulai...
berdebar menanti ketokan palu
atau lemparan pedang pembunuh
atau bunga berkabung penuh maaf
maaf..??
entahlah,
sebab cengkeraman itu masih menorehkan bekas
sebab taring itu masih membentuk seringai bersama mulut berlumur darah
sedang maaf ?
ia masih membumbung tinggi di cakrawala angan
Hero City, "masihkah ada maaf untuk seorang yg berlagak pahlawan?"
taring itu tak lagi menggigit
tergeletak...
terbaring...
terkulai...
berdebar menanti ketokan palu
atau lemparan pedang pembunuh
atau bunga berkabung penuh maaf
maaf..??
entahlah,
sebab cengkeraman itu masih menorehkan bekas
sebab taring itu masih membentuk seringai bersama mulut berlumur darah
sedang maaf ?
ia masih membumbung tinggi di cakrawala angan
Hero City, "masihkah ada maaf untuk seorang yg berlagak pahlawan?"
Posting Komentar untuk "sebuah pilihan epilog"